Uang Kotak Amal Masjid Kategori Wakaf?


Sahabat setia WONG GUNONG dimanapun Anda berada, banyak diantara kita bimbang memahami tentang uang hasil kotak amal masjid apakah masuk kategori wakaf ataukah masuk kategori shadaqah (sedekah). Dikesempatan ini mari kita kaji bersama pendapat-pendapat fuqoha' berikut:

1. Bukan Kategori Wakaf

Uang kotak amal tidak masuk dalam katagori waqaf karena di dalam waqaf itu ada persyaratan yang mengharuskan barang yang diwakafkan itu harus tetap utuh. Sedangkan uang akan hilang ketika sudah dibelanjakan. Berikut redaksi yang kami kumpulkan dari beberapa kitab:

Dalil Pertama
الكتاب: فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين
المؤلف: زين الدين أحمد بن عبد العزيز بن زين الدين بن علي بن أحمد المعبري المليباري
باب في الوقف. هو لغة: الحبس وشرعا: حبس مال يمكن الانتفاع به مع بقاء عينه بقطع التصرف في رقبته على مصرف مباح وجهة
Bab Wakaf: Wakaf secara bahasa adalah menahan sedangkan secara syara’ menahan, mencegah harta benda yang bisa diambil manfaatnya dengan tetap dalam keadaan utuh untuk hanya diberikan manfaat dari barang wakaf tersebut kepada penerima wakaf yang diperbolehkan (menurut agama) atau diberikan pada lembaga/badan.

Dalil Kedua
الكتاب: إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين
المؤلف: أبو بكر (المشهور بالبكري) بن محمد شطا الدمياطي
(وقوله: يمكن الانتفاع به الخ) بيان لمعظم الشروط، والمراد بالمال، العين المعينة بشرطها الآتي، غير الدراهم والدنانير، لأنها تنعدم بصرفها، فلا يبقى لها عين موجودة، (وقوله: بقطع التصرف) متعلق بحبس.
Yang dimaksud dengan kata “yang bisa diambil manfaatnya …” adalah bentuk penjelasan dari syarat wakaf yang paling besar. Dan yang dimaksud dengan kata ‘mal’ ialah harta benda yang telah ditentukan (oleh orang yang mewakafkan) dengan syarat-syarat yang akan dijelaskan (di belakang), selain dirham dan dinar, karena keduanya bisa hilang ketika keduanya dibelanjakan. Maka jelaslah bahwa ketika keduanya dibelanjakan, tidak ada lagi keberadaan dirham dan dinar tersebut.

Kategori shadaqah

Uang kotak amal masuk dalam katagori shadaqah (sedekah), karena dalam hal shadaqah tidak ada syarat ijab dan qabul. Berikut dalilnya:

Dalil Pertama
الكتاب: فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين
المؤلف: زين الدين أحمد بن عبد العزيز بن زين الدين بن علي بن أحمد المعبري المليباري
ولا يشترط الإيجاب والقبول قطعا في الصدقة وهي ما أعطاه محتاجا وإن لم يقصد الثواب أو غنيا لأجل ثواب الآخرة بل يكفي فيها الإعطاء والأخذ ولا في الهدية ولو غير مأكول وهي ما نقله إلى مكان الموهوب له إكراما بل يكفي فيها البعث من هذا والقبض من ذاك وكلها مسنونة وأفضلها الصدقة.
Dan tidak disyaratkan ijab dan qabul dalam hal shadaqah. Shadaqah adalah suatu pemberian yang diberikan kepada orang yang membutuhkan sekalipun tidak bermaksud mencari pahala atau diberikan kepada orang yang kaya (semisal orang kaya yang alim yang menjadi gurunya) karena mengharap pahala akhirat. Bahkan shadaqah cukup hanya dengan memberi (dari pihak pemberi) dan mengambil (dari pihak penerima pemberian). Begitupula hadiah sekalipun bukan termasuk barang makanan. Hadiyah adalah sesuatu yang dipindahkan, dikirimkan ke tempat orang yang akan menerima pemberian dengan tujuan memuliakan orang yang diberi. Bahkan dalam hal ini (hadiah) cukup dengan hanya mengirimkan dari si ini dan diterima oleh si anu. Dan semuanya disunnahkan. Dan yang paling utama adalah shadaqah.

Dalil Kedua
الكتاب: إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين
المؤلف: أبو بكر (المشهور بالبكري) بن محمد شطا الدمياطي
(قوله: ولا يشترط الإيجاب والقبول الخ) شروع في بيان الصدقة والهدية (قوله: قطعا) أي بخلاف (قوله: وهي ما أعطاه محتاجا الخ) فإن كان ذلك بلا صيغة، فهي صدقة فقط، وإن كان معها، فهي صدقة وهبة، ومثله، يقال في الهدية.
Kata-kata “ Dan tidak disyaratkan ijab dan qabul dalam hal shadaqah …” adalah penjelasan mengenai shadaqah dan hadiah. Kata “qhath’an” itu kepastian (namun) masih ada khilaf (bisa jadi yang dimaksud kata “qhath’an” adalah pasti sahihnya sekalipun dalam madzhab lain masih diperdebatkan). Sedangkan kata “Shadaqah adalah sesuatu yang diberikan kepada orang yang membutuhkan …” maka apabila pemberian itu tanpa adanya shighat, maka itu dinamakan shadaqah saja. Namun apabila disertai shighat, maka dinamakan shadaqah dan hibah. Begitu pula halnya dengan hadiyah.

Kesimpulan - Dari penjelasan fuqoha' diatas sudah jelas, bahwa uang kotak amal tidak masuk dalam katagori waqaf tetapi masuk dalam kategori shadaqah. Apabila sudah berstatus sebagai shadaqah, maka itu sama artinya harta (uang) tersebut adalah milik masjid yang dalam hal ini pengurus masjid dapat melakukan suatu hal dalam rangka ‘imarah masjid’ baik yang bersifat hissiyah maupun yang maknawiyah apabila kebijakan tersebut kemudian terbukti menjadikan masjid semakin ramai.
Wong Gunong Pendaki doyan ngopi :)
TERIMA KASIH KUNJUNGANNYA

Semoga atikel berjudul Uang Kotak Amal Masjid Kategori Wakaf? ini bermanfaat. Jika ingin mengambil sebagian atau keseluruhan isi artikel, silahkan menyertakan dofollow link ke >>
Buka Komentar

0 response to "Uang Kotak Amal Masjid Kategori Wakaf?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel