Karomah Murobbi Ruhina KH Sirajuddin Sampang Madura


Sangat sulit melacak tentang informasi keseluruhan riwayat hidup beliau, karena jejak rekam hidup beliau hanya berupa informasi dari beberapa guru mursyid dan keterangan beberapa ikhwan sepuh yang pernah bercerita dari mulut ke mulut tentang kehidupan wali agung Syaikh KH Ahmad Sirajuddin.

Syaikh KH Ahmad Sirajuddin Sampang adalah seorang guru Tarekat Naqsyabandiyah Mudzhariyah yang sangat tersohor pada pada zamannya (wafat pada Tahun 1957). Syaikh KH Ahmad Sirajuddin adalah khalifah tarekat Naqsyabandi dari Syaikh KH Hasan Basuni Pakong, dan Syaikh KH Hasan Basuni adalah khalifah dari Syaikh KH Abdul Adzim Bangkalan (pembawa Tarekat Naqsyabandiyah pertama kali ke Pulau Madura) .

Syaikh KH Ahmad Sirajuddin Sampang banyak mempunyai murid yang dibelakang hari sebagian dari mereka banyak menjadi ulama dan guru tarekat yang berpengaruh. Seperti Habib Muhsin Ali Alhinduan (Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah), Sumenep, Madura. Dalam karya tulisan kitabnya yang berjudul Nafahatul Anbariyah, Habib Muhsin  menyebut gurunya (KH Ahmad Sirajuddin) ini dengan gelar WALIYUL KABIR (Wali yang besar).

Syaikh KH Ahmad sirajuddin adalah seorang guru tarekat Naqsyabandiyah yang sangat fantastis. Seluruh kefantastisan ini adalah salah satu karamah beliau. Sering dalam acara majelis tawajjuhan, ketika sedang menawajjuh murid-muridnya, beliau membuat murid-muridnya berterbangan di udara seperti kapas.

Para murid yang sedang bertawajjuh kepada beliau banyak yang mengambang dari lantai mesjid dalam posisi tetap bersimpuh dan berdzikir. Hampir semuanya menangis meraung-raung khusyuk (khararoh), ada yang terlempar sampai keluar masjid, ada yang tak berhenti mengambang (terbang) berputar-putar di dalam ruangan mesjid. Sehingga shaf murid yang bertawajjuh sudah tidak beraturan lagi.

Tersebut karamah beliau yang lain, pada waktu penutupan muktamar PPTI (Persatuan Pengamal Tarekat Islam) yang ditempatkan di lapangan Tambak Sari Surabaya, Syaikh Haji Jaluddin (guru tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah dan pendiri PPTI) meminta Syaikh KH Ahmad Sirajuddin untuk memimpin tawajjuh di acara penutupan muktamar yang dihadiri oleh ratusan mursyid seluruh tarekat, khalifah, pengurus, anggota dan ribuan ikhwan tarekat yang bergabung dalam organisasi PPTI.

Ketika Syaikh KH Ahmad Sirajuddin memimpin tawajjuh, puluhan ribu orang menangis dan meraung-raung khararah dalam dzikirnya. Bahkan Syaikh Haji Jalaluddin juga menangis begitu sangat keras, sehingga lapangan Tambak Sari menjadi lautan raung tangis dzikir yang khusyu'.

Sejak itulah Syaikh KH Ahmad Sirajuddin Sampang dikenal oleh peserta muktamar PPTI, sehingga Syaikh Haji Jalaluddin sendiri mengakui bahwa Syaikh KH Sirajuddin adalah pemimpin seluruh mursyid pada zamannya.

Diantara karomah beliau, yaitu peristiwa karomah wafatnya Syaikh KH Ahmad Sirajuddin yang sangat menakjubkan, menurut para muridnya, Syaikh KH Ahmad Sirajuddin, pada waktu wafat tidak langsung dimakamkan. Beliau dimakamkan setelah 5 hari meninggal dunia.

Beberapa jam setelah wafat beliau hendak dimakamkan, tetapi tanah yang digali untuk pemakaman beliau mengalami keanehan. Tanah makam yang telah dalam digali, kembali menjadi dangkal. Hal ini terjadi berulangkali hingga para penggali kuburan pindah ke lokasi lain untuk menggali.

Di lokasi yang baru terjadi demikian juga, kadang penggali bertemu dengan batu yang sangat besar, kadang setelah digali tanah kuburan itu mengeluarkan air. Orang-orang yang menggali kuburan terus berpindah-pindah untuk menggali di lokasi yang lain tetapi tidak berhasil selama 4 hari.

Semua kejadian menakjubkan tersebut akhirnya terjawab sudah, ternyata Al-Maghfurlah Syaikh KH Ahmad Sirajuddin sedang menunggu kedatangan seluruh guru mursyid tarekat yang akan hadir berta'ziyah dalam acara pemakamannya. Dan benar saja, selama 4 hari itu telah berdatangan puluhan guru mursyid dan para alim ulama dari berbagai luar daerah untuk berta'ziah kepada beliau, baik dari Surabaya, Jakarta bahkan sampai dari Sumatera.

Pada hari kelima, setelah para guru mursyid dan ulama berkumpul, tanah kuburan menjadi sangat mudah digali tanpa kendala apapun sehingga jenazah beliau dengan sangat mudah dan lancar bisa dimakamkan. Prosesi pengkafanan, pemandian jenazah, sholat jenazah, hingga pemakaman semua ditangani dan dikerjakan oleh para mursyid.

Ada satu lagi karomah yang luar biasa belaiau, pada waktu jenazah beliau dimandikan, tidak setetespun air jatuh ke tanah, seakan-akan jasad beliau menyerap habis seluruh air yang disiramkan ke tubuhnya. Bahkan beberapa murid beliau yang mencoba menerobos masuk ke ruangan tempat beliau dimandikan, tubuh dan pakaian beberapa murid itu tetap kering tidak dijatuhi air.
Wong Gunong Pendaki doyan ngopi :)
TERIMA KASIH KUNJUNGANNYA

Semoga atikel berjudul Karomah Murobbi Ruhina KH Sirajuddin Sampang Madura ini bermanfaat. Jika ingin mengambil sebagian atau keseluruhan isi artikel, silahkan menyertakan dofollow link ke >>
Buka Komentar

0 response to "Karomah Murobbi Ruhina KH Sirajuddin Sampang Madura"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel