Praktek Pelaksanaan Tawassul Yang Benar
Pada dasarnya tawassul itu dilaksanakan dalam rangka mencari / menempuh jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana firmanNya :
"Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan ) kepada Allah …". ( QS. Al Maidah : 35 )
Ayat ini memerintahkan agar kita bertakwa dan mencari wasilah kepadaNya. Dalam sejarah perjalanan Islam, tawassul selalu dilakukan oleh para Ulama, bahkan oleh Nabi dan sahabat beliau.
-
Rasulullah pernah tawassul dengan hak Sa iliin (pemohon kepada Allah) dan hak perjalanan beliau sendiri. Yaitu beliau berdoa :
اَلّلهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ السَّا ئِلِيْنَ لَكَ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مَمْشَايَ هَذَا إِلَيْكَ(رواه أحمد وغيره)
"Ya Allah kami memohon kepadaMu dengan tawassul pada hak para pemohon kepadau dan hak perjalanan kami ini…". (HR. Ahmad, Baihaqi, Thabrani ).
إِغْفِرْ ِلأُمَّ فَاِطمَةِ بِنْتِ أَسَدٍ وَوَسِّعْ عَلَيْهَا مَدْخَلَهَا بِحَقِّ نَبِيِّكَ وَاْلأِ نْبِيَاءِ اّلَذِيْنَ مِنْ قَبْلِي(رواه الطبراني وصححه إبن حبّان)
"Ampunilah (dosa) Ummu Fathimah binti Asad dan luaskanlah tempatnya, dengan tawassul pada Nabi-Mu dan para Nabi sebelum aku “. (Riwayat Ath-Thabrani, dan dinyatakan Shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim, dari Anas bin Malik)
-
Sahabat Umar pernah tawassul dengan Sayidina Abbas. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari:
إِنَّ عُمَرَاْبنَ الْخَطَّاب كَانَ إِذَا قحَطْوَا إِسْتَسْقَى بِاْلعَبَّاسِ بن عبدِ المُطَّلِب، فَقَالَ : اَلّلهُمَّ كُناَّ نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا وإنَا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ بِنَبِيِّنَا فَاسْقِنَا – فَيَسْقَوْنَ (رواه البخاري)
“ Sesungguhnya Umar bin Khathab bila terjadi kemarau panjang memohon hujan dengan tawassul pada Saidina Abbas bin Abdul Mutholib dan doanya: "Ya Allah, kami memohon kepadaMu dengan tawassul pada Nabi kami maka turunkanlah hujan dan tawassul dengan paman Nabi kami maka, turunkanlah hujan. Maka hujanpun turun dengan deras". (HR. Bukhari).
- Imam Syafi’i sukan berziarah ke makam Imam Hanafi dan tawassul dengannya.
- Imam Hambali berziarah ke makam Imam Syafi’i Hasan Asy-Syazili menganjurkan agar tawassul dengan Imam Al-Ghozali bila orang mempunyai hajat.
- Syaikh Al-Bakri bin Muhammad Syatha’ –penyusun kitab ‘I’anatuth thalibin tawassul dengan Rasulullah.
- Imam Abdul Rauf Al-Manawi pengarang Faidhul Qadir kitab syarah hadts Al-Jamiush Shaghir bertawassul dengan Rasulullah.
- Syaikh Tharabulusi pengarang kitab Tauhid Al-Husunul Hamidiyah bertawassul dengan Zat Allah, sifat, dan Asma Allah serta Ruhaniyyah Rasulullah.
- Para Ulama dan Kyai di Indonesia semuanya hampir ahli ziarah kubur dan bertawassul dengan Rasulullah, waliyullah, dan para Ulama yang telah meninggal dunia.
- Shalawat Badar yang biasa di baca oleh kaum Muslimin Indonesia adalah merupakan tawassul dengan para Syuhada Badar (Bi Ahlil Badri Ya Allah).
Untuk mengetahui bentuk-bentuk tawassul sahabat bisa mengunjungi halaman WONG GUNONG yang lain dengan meng-KLIK disini
0 response to "Praktek Pelaksanaan Tawassul Yang Benar"
Post a Comment