Pentingnya Robithoh Dalam Ilmu Tarekat An-Naqshbandiyyah
Dalam Thoriqot An-Naqsyabandy di kenal istilah murobathoh atau robithoh, yaitu merasa selalu bersama sang guru mursyid ketika sedang berdzikir atau di luar dzikir. Murobathoh atau robithoh merupakan hal yang sangat penting karena menjadi tolak ukur berjalannya dzikir seorang murid di dalam mengamalkan thoriqot an-naqsyabandy.
Robithoh di anjurkan di dalam Al-Qur’an sebagaimana bunyi ayat: “dan hendaklah kamu semua bersama dengan orang-orang yang terpercaya”, dalam ayat lain di sebutkan: “dan bersabarlah hatimu bersama orang-orang yang berdo’a kepada tuhanmu di waktu pagi dan sore hanya semata-mata mengharap ridlo Alloh”. Rosululloh saw. menjelaskan di dalam sebuah hadits: “Hendaklah kamu bersama Alloh, jika kamu tidak bisa hendaklah kamu bersama orang yang bersama Alloh maka hal itu akan menyampaikanmu(wushul) kepada Alloh”.
Menurut kitab Jami’il Ushul hal. 26 di sebutkan bahwa murabathoh merupakan pencurahan pemeliharaan seorang murid kepada wajah dan rupa guru mursyid baik di pandangan maupun menggambarkan di dalam hati dengan penuh kecintaan dan keyakinan sebagaimana yang telah di lakukan guru-guru mursyid terdahulu hingga sampai kepada rosululloh SAW.
Seperti yang telah di alami oleh Sayyidina Abu Bakar r.a. di riwayatkan oleh Imam Bukhori “sesungguhnya Abu Bakar menyeru kepada nabi bahwa Dia selalu terbayang akan Rosululloh di manapun Dia berada hingga di dalam WC sekalipun, Rosululloh SAW. menjawab: “sesungguhnya sebagian dari menusia ada orang-orang yang menjadi kunci mengingat kepada Alloh, jika melihat mereka maka akan mengingat Alloh ”. Menurut syaikhona KH. Sirojuddin (mursyid thoriqot an-naqsyabandyah al-mudzhariyah) orang yang bisa menjadi kunci tersebut adalah orang-orang yang telah mencapai maqom musyahadah yaitu guru mursyid
Apabila seorang murid senantiasa bermurabathoh kepada sang guru maka ia akan mengalami fana’ terhadap guru, yaitu perasaan bahwa segala yang ia lihat seolah tergambar wajah dan rupa sang guru. Perjalanan dzikir seorang murid tanpa bermurabathoh dan fana’ terhadap guru maka akan sulit mendapatkan limpahan nur ma’rifat, sedangkan hanya dengan bermurabathoh dan fana’ terhadap guru serta memelihara tatakrama kepada guru mencukupi seorang murid untuk mendapatkan limpahan nur ma’rifat.
Robithoh di anjurkan di dalam Al-Qur’an sebagaimana bunyi ayat: “dan hendaklah kamu semua bersama dengan orang-orang yang terpercaya”, dalam ayat lain di sebutkan: “dan bersabarlah hatimu bersama orang-orang yang berdo’a kepada tuhanmu di waktu pagi dan sore hanya semata-mata mengharap ridlo Alloh”. Rosululloh saw. menjelaskan di dalam sebuah hadits: “Hendaklah kamu bersama Alloh, jika kamu tidak bisa hendaklah kamu bersama orang yang bersama Alloh maka hal itu akan menyampaikanmu(wushul) kepada Alloh”.
Menurut kitab Jami’il Ushul hal. 26 di sebutkan bahwa murabathoh merupakan pencurahan pemeliharaan seorang murid kepada wajah dan rupa guru mursyid baik di pandangan maupun menggambarkan di dalam hati dengan penuh kecintaan dan keyakinan sebagaimana yang telah di lakukan guru-guru mursyid terdahulu hingga sampai kepada rosululloh SAW.
Seperti yang telah di alami oleh Sayyidina Abu Bakar r.a. di riwayatkan oleh Imam Bukhori “sesungguhnya Abu Bakar menyeru kepada nabi bahwa Dia selalu terbayang akan Rosululloh di manapun Dia berada hingga di dalam WC sekalipun, Rosululloh SAW. menjawab: “sesungguhnya sebagian dari menusia ada orang-orang yang menjadi kunci mengingat kepada Alloh, jika melihat mereka maka akan mengingat Alloh ”. Menurut syaikhona KH. Sirojuddin (mursyid thoriqot an-naqsyabandyah al-mudzhariyah) orang yang bisa menjadi kunci tersebut adalah orang-orang yang telah mencapai maqom musyahadah yaitu guru mursyid
Apabila seorang murid senantiasa bermurabathoh kepada sang guru maka ia akan mengalami fana’ terhadap guru, yaitu perasaan bahwa segala yang ia lihat seolah tergambar wajah dan rupa sang guru. Perjalanan dzikir seorang murid tanpa bermurabathoh dan fana’ terhadap guru maka akan sulit mendapatkan limpahan nur ma’rifat, sedangkan hanya dengan bermurabathoh dan fana’ terhadap guru serta memelihara tatakrama kepada guru mencukupi seorang murid untuk mendapatkan limpahan nur ma’rifat.
0 response to "Pentingnya Robithoh Dalam Ilmu Tarekat An-Naqshbandiyyah"
Post a Comment