Mengenal Tingkatan Robithoh Dalam Tarekat An Naqshbandiyyah
Robithoh atau murobathoh seorang murid terbagi atas beberapa tingkatan:
[1] Kadang robithoh atau murobathoh seorang murid seperti orang hamil yang sehat dan melahirkan dengan baik dan sehat, artinya robithoh atau murobathohnya berjalan baik dan abadi tidak bergeming sedikitpun seperti penggambaran secara jelas akan semua amaliyah dan tingkah laku sang guru di seluruh sendi kehidupan murid
[2] Kadang robithoh atau murobathoh seorang murid seperti orang hamil yang keguguran, artinya robithoh atau murobathohnya terputus setelah berjalan baik, biasanya hal seperti ini di sebabkan rasa inkar dan suul adzab terhadap haliyah guru karena fitnah dari diri maupun orang lain yang tidak suka terhadap sang guru atau pada thoriqot an-naqsyabandy
[3] Kadang Robithoh atau murobathoh seorang murid seperti orang hamil yang sakit, kadang sembuh satu bulan kadang kambuh bulan berikutnya. Artinya robithoh atau murobathohnya putus sambung kadang lama putusnya kadang sebentar kecintaannya muncul kembali
Murabathoh kepada sang guru sebagaimana penjelasan syaikhona KH. Lathifi Baidhowi akan memudahkan seorang murid mendapatkan limpahan nur ma’rifat dan memperoleh Fadilah Dzikir serta memperterang keajaiban-kaeajaiban yang samar, seperi melihat arasy atau naik ke langit. Tetapi perlu di ingat bahwa semua yang di alami seorang murid dalam perjalanan dzikirnya hendaklah tidak di ceritakan kepada siapapun kecuali kepada guru mursyidnya.
Mengenai hal ini setengah orang bijak mengatakan bahwa hati orang arif laksana kuburan, jika mayatnya di keluarkan maka tidak akan di sebut kuburan tetapi di sebut jurang, maka hendaklah kita hati-hati dan waspada janganlah sembarangan bercerita keajaiban-keajaiban yang kita alami kepada siapapun. Inilah sekilas info yang bisa saya sampaikan semoga bermamfaat bagi saya khususnya dan bagi para ikhwan pada umumnya.
Tulisan ini sebagian besar istimbat wal i’tibar kepada penjelasan guru saya yang mulya Syaikh Haji Lathifi Baidhowi r.a. Mursyid Thoriqot An-Naqsyabandiyah Al-Mudhariyah di dalam kitab Beliau yang berjudul SYU’LATUDDINIYAH ‘ALA ISROIN NAQSYABANDIYAH semoga bermamfaat dan menjadi amal Beliau yang maqbulan dan juga dari keterangan syaikhona KH. Sirojuddin r.a. (mursyid thoriqot an-naqsyabandyah al-mudzhariyah di Wilayah Madura) semoga kita di beri limpahan ilmu ma’rifat . AMIIN
[1] Kadang robithoh atau murobathoh seorang murid seperti orang hamil yang sehat dan melahirkan dengan baik dan sehat, artinya robithoh atau murobathohnya berjalan baik dan abadi tidak bergeming sedikitpun seperti penggambaran secara jelas akan semua amaliyah dan tingkah laku sang guru di seluruh sendi kehidupan murid
[2] Kadang robithoh atau murobathoh seorang murid seperti orang hamil yang keguguran, artinya robithoh atau murobathohnya terputus setelah berjalan baik, biasanya hal seperti ini di sebabkan rasa inkar dan suul adzab terhadap haliyah guru karena fitnah dari diri maupun orang lain yang tidak suka terhadap sang guru atau pada thoriqot an-naqsyabandy
[3] Kadang Robithoh atau murobathoh seorang murid seperti orang hamil yang sakit, kadang sembuh satu bulan kadang kambuh bulan berikutnya. Artinya robithoh atau murobathohnya putus sambung kadang lama putusnya kadang sebentar kecintaannya muncul kembali
Murabathoh kepada sang guru sebagaimana penjelasan syaikhona KH. Lathifi Baidhowi akan memudahkan seorang murid mendapatkan limpahan nur ma’rifat dan memperoleh Fadilah Dzikir serta memperterang keajaiban-kaeajaiban yang samar, seperi melihat arasy atau naik ke langit. Tetapi perlu di ingat bahwa semua yang di alami seorang murid dalam perjalanan dzikirnya hendaklah tidak di ceritakan kepada siapapun kecuali kepada guru mursyidnya.
Mengenai hal ini setengah orang bijak mengatakan bahwa hati orang arif laksana kuburan, jika mayatnya di keluarkan maka tidak akan di sebut kuburan tetapi di sebut jurang, maka hendaklah kita hati-hati dan waspada janganlah sembarangan bercerita keajaiban-keajaiban yang kita alami kepada siapapun. Inilah sekilas info yang bisa saya sampaikan semoga bermamfaat bagi saya khususnya dan bagi para ikhwan pada umumnya.
Tulisan ini sebagian besar istimbat wal i’tibar kepada penjelasan guru saya yang mulya Syaikh Haji Lathifi Baidhowi r.a. Mursyid Thoriqot An-Naqsyabandiyah Al-Mudhariyah di dalam kitab Beliau yang berjudul SYU’LATUDDINIYAH ‘ALA ISROIN NAQSYABANDIYAH semoga bermamfaat dan menjadi amal Beliau yang maqbulan dan juga dari keterangan syaikhona KH. Sirojuddin r.a. (mursyid thoriqot an-naqsyabandyah al-mudzhariyah di Wilayah Madura) semoga kita di beri limpahan ilmu ma’rifat . AMIIN
0 response to "Mengenal Tingkatan Robithoh Dalam Tarekat An Naqshbandiyyah"
Post a Comment