Cara Melaksanakan Sholat Sunnat Ististisqo'

Waktu pelaksanaan shalat istisqa tidak ditentukan. Tapi biasanya dikerjakan pagi hari seperti shalat id. Hukumnya sunat muakad. Sebelum shalat istisqa dikerjakan, seorang imam hendaknya memerintahkan masyarakat untuk :
  • Berpuasa 4 hari berturut-turut, karena doa orang yang berpuasa tak akan di tolak.
  • Menjauhkan kezaliman, dan taubat dari kemaksiatan, karena kedua hal inilah yang menjadi penyebab tertahannya air dari langit.
  • Banyak berbuat baik dan bersedekah, karena hal ini akan memperbesar kemungkinan diterimanya doa
  • Pada hari keempat keluar menuju temat shalat (tanah lapang) dengan mengajak anak-anak, orang-orang tua, dan binatang ternak, dengan terlebih dahulu mandi, bersiwak bersuci, dan mengenakan pakaian yang sederhana, tidak memakai wewangian, berjalan dengan tenang dan rendah hati.
  • Shalat istisqa dikerjakan tenpa didahului dengan adzan atau iqomah, pada saat memulai shalat ini bilal cukkup menyerukan;

اَلصَّلاَةُ جَامِعَةً
Artinya: “Mari kita kerjakan shalat berjamaah”


Cara pelaksanaan

Cara pelaksanaan shalat istsqa sama dengan cara pelaksanaan shalat id, yaitu dengan melakukan takbir 7kali pada rakaat pertama, dan 5 kali pada rakaat kedua dengan mengangkat kedua tangan setinggi bahu, dan setelah itu dilakukan 2 khutbah (Khutbah ini boleh juga dilakukan sebelum shalat).
Lafadz Niat shalat Istisqa

اُصَلِّى سُنَّةَ اْلِاسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُوْمًالِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku (niat) shalat sunat 2 rakaat, mengikuti imam karena Alloh Ta’ala”.

Jika menjadi imam maka kata “Ma’muuman” diganti dengan kata “Imaaman” (menjadi imam)
Surat yang dibaca boleh surat apa saja yang dikehendaki, akan tetapi sebaiknya pada rakaat pertama sesudah Al- Fatihah dibaca surat Al-a’laa, dan pada rakaat kedua surat Al-Ghaasyiyah. Bacaan ini di jaharkan, seperti pada shalat Id.

Setelah selesai shalat, dilanjut dengan 2 khutbah. Rukun dan syarat 2 khutbah istisqa ini sama dengan 2 khutbah id.

Dalam khutbah shalat istisqa ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Khotib disunatkan memakai selendang (sorban)
  2. Khutbah pertama dimulai dengan membaca istighfar 9x dan pada khutbah kedua 7x. 
  3. Isi hutbah hendaklah berupa anjuran agar jamaah dan masyarakat bertaubat dan memperbanyak istighfar, serta merendahkan diri di hadapanAlloh, yakin bahwa permohonan mereka akan dikabulkan.
  4. Ketika berdoa hendaklah kedua tangan diangkat lebih tinggi dari biasanya
  5. Khatib hendaklah mmemperbanyak membaca doa dan istighfar dan membaca pula surat Nuh ayat 10 dan 11.
  6. Pada khhutbah kedua, ketika sedang berdoa. Khatib hendaklah memindahkan letakk selendangnya dari kanan ke kiri dan yang diatas menjadi di bawah, sambil berpaling kearah kiblat.
  7. Dalam berdoa khatib hendaklah mengeraskan dan merendahkan suaranya. Pada saat khatib mengeraskan suranya, makmum mengucapkan “Amin”. Sedangkan pada saat khatib merendahkan suranya, makmum ikut berdoa dengan suara rendah.

Doa yang dibaca, baik dalam khutbah mapun diluar khutbah diantaranya adalah:

اَللَّهُمَ اجْعَلْهَا سُقْيَارَحْمَةٍ وَلاَتَجْعَلْهَا سُقْيَاعَذَابٍ وَلَ مَحْقٍ وَلَ بَلاَءِ وَلَاهَدْمٍ وَلَاغَرْقٍ .

Artinya: “ Wahay Alloh! Jadikanlah hujan itu hujan yang memberi rahmat, jangan engkau jadiksn hujan yang menjadi azab, bukan hujan yang membinasakan, bukan hujan yang menimbulkan bahaya, bukan hujan yang menghancurkan, dan bukan pula hujan yang menenggelamkan.”

jika terjadi gerhana silahkan anda kunjungi cara melaksanakan sholat gerhana'
Wong Gunong Pendaki doyan ngopi :)
TERIMA KASIH KUNJUNGANNYA

Semoga atikel berjudul Cara Melaksanakan Sholat Sunnat Ististisqo' ini bermanfaat. Jika ingin mengambil sebagian atau keseluruhan isi artikel, silahkan menyertakan dofollow link ke >>
Buka Komentar

0 response to "Cara Melaksanakan Sholat Sunnat Ististisqo'"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel