Mengenal Tawajjuhan atau Khataman dalam Tarekat


Tawajjuhan_ Kegiatan ini merupakan upacara ritual yang biasanya dilaksanakan secara rutin di semua cabang tarekat. Ada yang menyelenggarakan sebagai kegiatan mingguan, ada yang menyelenggarakan kegiatannya sebagai kegiatan bulanan bahkan untuk Ikhwan yang jauh dari mursyid atau rumah mereka yang saling berjauhan bisa melaksanakan setahun sekali. Berbagai cabang tarekat menamakan kegiatan ini dengan istilah yang berbeda sesuai kebiasaan penyebutan oleh sang guru mursyid, seperti dengan sebutan khususiyah,  Khataman, mujahadah dan lainnya.

Dari  segi tujuannya, tawajjuhan merupakan kegiatan individual, yakni amalan tertentu yang harus dikerjakan oleh seorang murid yang telah mengkhatamkan pendidikan dzikir sirri (tarbiyat dzikir latha’if). Dan tawajjuhan sebagai suatu ritus (upacara sakral) dilakukan dalam rangka tasyakuran atas keberhasilan seorang murid dalam melaksanakan sejumlah beban dan kewajiban .

Tetapi dalam prakteknya tawajjuhan merupakan upacara ritual yang “resmi“ lengkap dan rutin, sekalipun mungkin tidak ada yang sedang syukuran khataman. Kegiatan tawajjuhan ini dipimpin langsung oleh mursyid atau asisten mursyid (khalifah kubra). Sehingga forum tawajjuhan  sekaligus berfungsi sebagai forum khowajagan serta silaturrahmi antara para ikhwan.

Kegiatan tawajjuhan ini biasanya juga disebut mujahadah, karena memang upacara dan kegiatan ini dimaksudkan untuk mujahadah (bersungguh – sungguh dalam meningkatkan kwalitas spiritual para salik), baik dengan melakukan dzikir dan wirid, maupun dengan pengajian dan bimbingan ruhaniyah oleh mursyid secara langsung.

Saat tawajjuhan atau khataman banyak hal yang dilakukan walaupun dengan cara dan komposisi yang berbeda pada setiap tarekat. Berikut hal-hal yang biasa dilakukan disaat tawajjuhan atau khataman, yaitu:

Wirid
Wirid adalah suatu amalan yang harus dilaksanakan secara terus menerus (istiqamah) pada waktu dan bilangan tertentu. seperti setiap selesai mengerjakan shalat lima waktu, atau waktu-waktu tertentu Iainnya.

Tawashul
Tawasshul atau berwashilah dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah melalui pelantara guru Mursyid hingga bersambung kepada Rosululloh
يا أيها الذين أمنوا اتقوا الله وابتغوا اليه الوسيلة  وجاهدو فى سبيله    لعلكم بفلحون
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, supaya kamu menjadi orang yang beruntung” .QS: al-Maidah (5):35.67

Hizib
Hizib secara bahasa berarti tentara, tetapi  di kalangan masyarakat Islam (pesantren) hizib merupakan bacaan doa khusus yang digunakan untuk memohon keselamatan dunia dan akhirat.

‘Ataqah atau fida’ Akbar
‘Ataqah atau penebusan diri dilaksanakan dalam rangka membersihkan jiwa dari kotoran atau penyakit-penyakit jiwa.

Istighatsah
Istighatsah menurut bahasa berarti permohonan atau do’a. Tetapi yang dimaksud dengan istighatsah disini adalah do’a bersama yang mempergunakan bacaan-bacaan ratib tertentu.

Manaqib
Manaqib sebenarnya adalah biografi seseorang, tetapi biografi seorang sufi besar atau kekasih Allah (waliyullah) seperti syekh Abd Qadir al-Jilaniy, atau Syekh Bahauddin al-Naqsyabandiy diyakini oleh para pengikut tarekat memiliki kekuatan spiritual (barakah).

Ratib
Ratib adalah kumpulan dari beberapa potongan ayat, atau beberapa surat pendek yang digabung dengan bacaan-bacaan lain, seperti; istighfar, tasbih, shalawat. al-asma’ al-Husna, dan kalimat thayyibah dalam suatu rumusan dan komposisi (jumlah bacaan masing-masing) telah ditentukan dalam suatu paket amalan khusus.
Wong Gunong Pendaki doyan ngopi :)
TERIMA KASIH KUNJUNGANNYA

Semoga atikel berjudul Mengenal Tawajjuhan atau Khataman dalam Tarekat ini bermanfaat. Jika ingin mengambil sebagian atau keseluruhan isi artikel, silahkan menyertakan dofollow link ke >>
Buka Komentar

0 response to "Mengenal Tawajjuhan atau Khataman dalam Tarekat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel