Belajar Memahami Tujuan Orang Bertarekat
Tarekat sebagai organisasi para peniti jalan spiritual (salik) dan Sufi, pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah). Karena kebanyakan diikuti masyarakat awam, dan para pemula (thalib al - mubtadi’in), maka akhirnya dalam tarekat terdapat tujuan lain yang diharapkan akan dapat mendukung tercapainya tujuan pertama dan utama tersebut. Sehingga secara garis besar orang bertarekat karena memiliki tiga tujuan pokok. Ketiga tujuan pokok, yaitu; (1) tazkiyatun nafsi, (2) taqarrub ila Allah, (3) mengambil berkah (tabarruk). Berikut kami jelaskan satu persatu:
1.Tazkiyatun Nafsi
Tazkiyatun nafsi atau penyucian jiwa adalah suatu upaya pengkondisian jiwa agar merasa tenang, tentram dan senang berdekatan dengan Allah (‘ibadah). Yaitu dengan penyucian jiwa dari semua kotoran dan penyakit “hati” atau penyakit jiwa. Tujuan ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang salik atau ahli tarekat. Bahkan dalam tradisi tarekat, tazkiyatun nafsi ini dianggap sebagai tujuan pokok. Karena dengan bersihnya jiwa dari berbagai kotoran dan penyakit-penyakitnya, maka akan secara otomatis menjadikan seseorang untuk mudah mendekati Allah. Proses dan tujuan ini dilaksanakan dengan merujuk pada firman Allah dalam al-Qur’an Surat al-Syams ayat: 7-9.
ونفس وما سواها, فألهمها فجورها وتقواها, قد أفلح من زكاهاوقد خاب من دساها.
Artinya: "Dan demi jiwa dan penyempurnaannya, maka kepadanya diilhamkan jalan kefasikan dan ketakwaan. Maka beruntunglah orang yang mensucikannya dan celakalah bagi orang yang mengotorinya". [QS. al-Syams (91):7-9]
Penyucian jiwa dapat diwujudkan dengan melakukan beberapa amalan kesufian, seperti dzikr, ‘ataqah, menepati syari’at, dan mewiridkan amalan-amalan sunnah tertentu, serta berperilaku zuhud dan wara’.
2. Taqarrub ila Allah
Mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah) sebagai tujuan utama para sufi dan ahli tarekat, biasanya diupayakan dengan beberapa cara yang cukup mistis dan filosofis.50 Cara-cara tersebut dilaksanakan di samping pelaksanaan dan upaya mengingat Allah (dzikir) secara terus-menerus, sehingga sampai tak sedetikpun lupa kepada Allah. Di antara cara yang biasanya di lakukan oleh para pengikut tarekat untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan lebih effektif dan etfisien adalah; tawashul, khalwat, dan muraqabah.
3. Tabarrukan/ Mengambil Berkah
Sebagai sebuah perkumpulan (jam’yyah) yang menghimpun para calon sufi (salik) yang kebanyakan terdiri dan masyarakat awam, dan tidak sedikit yang berprediket seorang pemula (mubtadi‘in) dalam hal ilmu keislaman, maka dalam bertarekat ada juga orang yang bertujuan sudah keluar dari tujuan yang seharusnya menjadi niat dan motifasi orang bertarekat. Tetapi karena tarekat menampung semua lapisan umat, maka dalam terdapat amalan-amalan yang merupakan “konsumsi” masyarakat awam. Amalan-amalan tersebut kebanyakan bertujuan duniawi, seperti : mengharap berkah (tabarruk), keselamatan, kesejahteraan hidup, kesaksesan usaha, dll. Karena adanya tujuan-tujuan praktis tersebut, maka dalam tarekat terdapat amalan-amalan tertentu yang berorientasi duniawi. Tetapi justru amalan-amalan inilah yang biasanya mendominasi aktifitas para salik yang ada pada tataran pengikut, dan lebih populer dalam kehidupan rnasyarakat Islam. Dan karena ini juga, hingga tidak banyak ahli tarekat (pengikut tarekat), yang dapat meningkat maqam-nya sampai pada tingkatan sufi besar, atau mencapai maqam al-ma‘rifah. Di antara amalan-amalan tersebut adalah; wirid, manaqib, ratib, dan hizib.
0 response to "Belajar Memahami Tujuan Orang Bertarekat"
Post a Comment