Derajat Ruh Terbagi Menjadi Empat Bagian [Penting]
Sahabat WONG GUNONG dimanapun Anda dan siapun Anda, setelah membaca postingan kami tentang hakikat dari ruh alangkah baiknya apabila membaca juga tentang pembagian ruh berdasarkan derajat ruh, ruh terbagi ke dalam 4 bagian :
(1). Ruh Al-Qudsi (ruh termurni),
Yaitu ruh yang berada di alam lahut atau alam ma’rifat atau alam tertinggi. Ruh ini adalah hakikat manusia yang disimpan didalam lubuk hati. Keberadaannya akan diketahui dengan taubat dan menanamkan kalimatul iman dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya bersyahadat Laa illa ha Illallah di mulut saja, tetapi ditanamkan dengan kokoh kedalam qalbu. Ruh ini dinamakan oleh ahli Tasawwuf sebagai bayi ma’nawi (thiflul ma’ani). Ruh inilah yang senantiasa akan mampu berhubungan dengan Allah SWT sedangkan badan atau jasmani ini bukan mahromnya bagi Allah. Ruh Al-Qudsi telah Allah tempatkan di dalam rasa (sirri). Alatnya adalah ilmu hakikat, yaitu ilmu tauhid. Amalannya adalah mudawamah nama-nama Tauhid dengan lisan sirr tanpa suara dan huruf. Siapapun tidak ada yang mampu melihat / menelitinya kecuali Allah. Adapun keuntungannya yaitu keluarnya tiflul ma’ani, musyahadah serta terarah dan melihat kepada zat Allah dalam keagungan-Nya dan dalam keindahan-Nya dengan penglihatan sirri.
(2). Ruh Sulthoni
adalah ruh yang memiliki lapisan (balutan cahaya) di alam jabarut. Tempat ruh ini adalah fuad (mata hati). Alatnya adalah ma’rifat dan amalannya adalah mudawamah asma Allah dengan lisan dan hati (qolbu). Adapun keuntungan pengolahan dari ruh sultani adalah melihat pantulan “Jamalillah” (keindahan Allah).
(3). Ruh Sairani Rawani (ruh ruhani)
adalah ruh yang memiliki lapisan (balutan cahaya) di alam malakut. Tempatnya adalah hati (qolbu). Alatnya adalah mudawamah asma’ul bathin tanpa suara dan huruf, hasilnya adalah ma’rifat kepada Allah Swt, ilmu bathin, memperoleh ketenangan di dalam bergaul, hidupnya hati dan musyahadah di alam malakut (seperti menyaksikan surga dan ahlinya dan malaikat-malaikatnya). Tempatnya di akhirat adalah surga tingkat ke dua yaitu jannatun na’im.
(4). Ruh Jismani
adalah ruh yang memiliki lapisan (balutan cahaya) di alam mulki (alam terendah bagi ruh). Ruh jismani telah Allah tempatkan di dalam jasad antara daging dan darah tepatnya di wilayah dada dan anggota badan yang zahir. Alat untuk mengolah ruh ini adalah syari’at, hasilnya adalah wilayah (pertolongan Allah), mukasyafah (terbukanya hijab antara manusia dengan Allah), dan musyahadah (merasa berhadap-hadapan dengan Allah). Keuntungan di akhirat akan ditempatkan di jannatul ma’wa.
Setiap ruh itu mempunyai hanut (tempat) di daerah keberadaannya dan bekal/ alat pengolahannya dan keuntungan/ hasil pengolahannya dan cara pengolahannya yang tidak pernah sia-sia yang diketahui secara tertutup (rahasia) maupun secara terbuka. Oleh karena itu wajib bagi setiap manusia untuk mengetahui cara mengolah dirinya, sebab apa yang dilakukan di muka bumi ini akan diminta pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat.
Tujuan utama didatangkannya manusia ke alam terendah adalah agar manusia berupaya kembali mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai darajat (kembalinya manusia ke tempat asalnya) dengan menggunakan hati (qolbu) dan jasad. Maka perlu ditanamkan bibit tauhid di ladang hati agar tumbuh menjadi pohon tauhid yang akarnya tertanam di dalam rasa dan menghasilkan buah tauhid untuk mencapai ridha Allah SWT Syekh Abdul Qodir Al-Jailani menyebut ruh adalah akal.
Tujuan utama didatangkannya manusia ke alam terendah adalah agar manusia berupaya kembali mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai darajat (kembalinya manusia ke tempat asalnya) dengan menggunakan hati (qolbu) dan jasad. Maka perlu ditanamkan bibit tauhid di ladang hati agar tumbuh menjadi pohon tauhid yang akarnya tertanam di dalam rasa dan menghasilkan buah tauhid untuk mencapai ridha Allah SWT Syekh Abdul Qodir Al-Jailani menyebut ruh adalah akal.
0 response to "Derajat Ruh Terbagi Menjadi Empat Bagian [Penting]"
Post a Comment