Murobbi Ruhina Syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi RA

Syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi al-Makki adalah ulama’ dan guru tarekat Naqsyabandi yang sangat saleh. Seorang pengamat dari Belanda yang banyak menulis tentang Islam dan tarekat, Snouck Hurgronje, menaruh rasa hormat dan memberi kesaksian bahwa Syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi adalah seseorang yang dapat diajak bicara, Ulama’ yang shaleh dan seorang sufi yang dengan mendalam telah menyelami rahasia-rahasia tarekat.

Syaikh Muhammad Shaleh, kata Snouck Hurgronje, menolak orang-orang yang ingin masuk tarekat kalau belum memiliki pengetahuan keislaman yang mendalam (sebagian penulis Indonesia menuduh Snouck Hurgronje adalah seorang orientalis. Dia dituduh pura-pura masuk Islam dan mengganti namanya dengan nama Haji Abdul Gaffar).

Terlepas dari pujian orang luar seperti Snouck Hurgronje, kenyataanya Syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi adalah seorang wali Allah yang memang sangat disegani oleh ulama’-ulama’ lain yang ada di Mekkah pada waktu itu. Syaikh Muhammad Shaleh adalah khalifah dari syaikh Maulana Mudzhar al Ahmadi yang sukses menyebarkan tarekat Naqsyabandiyah Mudzhariyah kepada para pelajar yang datang ke Mekkah.

Murid-murid Syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi juga terdapat dari kalangan raja-raja. Contohnya adalah Raja Muhammad Yusuf. Dia adalah seorang pengganti tahta kesultanan Riau Indonesia pada tahun 1858, dia bergelar Yang Dipertuan Muda Kesepuluh.

Di samping seorang raja, dia bertindak sebagai Syaikh Tarekat Naqsyabandiyah Mudzhariyah di kepulauan Riau antara tahun 1859 hingga 1899. Contoh yang lain adalah raja-raja Pontianak, Kalimantan Barat, yang tergolong garis keturunan Rasulullah SAW dari Marga al Qadri. Mereka adalah murid-murid dari syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi.

Para pelajar dan pegawai kesultanan Pontianak yang pergi menunaikan ibadah haji oleh Sultan semuanya dipercayakan untuk diurus oleh keluarga Syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi. Hubungan anatara syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi al Makki dengan kesultanan Pontianak begitu erat.

Pada tahun 1884 ketika putra Syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi yang bernama Abdullah punya masalah politik dengan syarif Mekkah, beliau hijrah ke Pontianak Kalimantan Barat. Tujuh tahun kemudian atas persetujuan residen Belanda beliau diangkat menjadi mufti sunni di Kesultanan Pontianak. Bahkan di kemudian hari cucunya yang bernama Syaikh Yusuf Ali Abdallah az Zawawi pernah menjadi mufti sunni di Negara Bagian Trengganu Malaysia hingga akhir hayatnya tahun 1980.

Syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi mengangkat berpuluh-puluh khalifah. Sejumlah khalifah yang sangat terkenal antara lain Syaikh Abdallah az Zawawi (Putranya sendiri), Syaikh Abdul Hamid dari negara Daghistan, Syaikh Muhammad Murad al Qazani dari negara Uzbekistan, Syaikh Abdul Adzim dari Madura Indonesia.
Wong Gunong Pendaki doyan ngopi :)
TERIMA KASIH KUNJUNGANNYA

Semoga atikel berjudul Murobbi Ruhina Syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi RA ini bermanfaat. Jika ingin mengambil sebagian atau keseluruhan isi artikel, silahkan menyertakan dofollow link ke >>
Buka Komentar

0 response to "Murobbi Ruhina Syaikh Muhammad Shaleh az Zawawi RA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel