Inilah Fadilah Membaca Al Qur'an Yang Harus Diketahui
Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya:
"Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (al-Qur’an) maka baginya adalah satu kebajikan dan 10 kebajikan lainnya yang serupa. Kata Rasulullah Saw, saya tidak mengatakan bahwa "Alif Lam Mim" itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan miim satu huruf." (HR. Turmudzi No.2835).
Dengan sabdanya itu Rasulullah Saw. tentu ingin menunjukkan betapa membaca Al-Qur’an itu memiliki nilai yang tinggi. Satu huruf yang dibaca akan dibalas dengan satu kebajikan ditambah dengan 10 kebajikan yang sama. Satu huruf itu bukanlah semisal alif lam mim, tetapi alif itu satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. Jadi alif lam mim adalah tiga huruf. Sehingga apabila misalnya membaca satu atau beberapa ayat surat al-Qur’an maka dapatlah dihitung berapa kebajikan yang dapat diperoleh.
Selain itu dalam sabdanya yang lain, Rasulullah Saw. memberi ilustrasi betapa tingginya nilai membaca al-Qur’an. Beliau menggambarkan hal itu dengan perumpamaan sebagai berikut:
مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالْأُتْرُجَّةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ وَالَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالتَّمْرَةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلَا رِيحَ لَهَا وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ طَعْمُهَا مُرٌّ وَلَا رِيحَ لَهَا
Artinya:
"Perumpamaan seorang mukmin yang membaca al-Qur’an ialah ibarat buah Utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat. Orang mukmin yang tidak membaca al-Qur’an ibarat seperti buah kurma, baunya tidak harum tetapi rasanya manis. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur’an adalah ibarat sekuntum bunga yang baunya harum tetapi rasanya pahit, sedang orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an ibarat buah handzlah, tidak berbau harum dan pahit pula rasanya." (HR. Bukhari No.4632; Muslim No.1328).
Menyimak perumpamaan yang diberikan Rasulullah Saw itu, tentunya kita dapat memahami betapa besar pengaruh membaca al-Qur’an. Semua Muslim itu cita rasa manis, maka dengan membaca al-Qur’an cita rasa manis itu akan membiaskan bau harum yang semerbak, berbeda dengan seorang Mukmin yang tidak membaca al-Qur’an ia hanya menikmati cita rasa manis tetapi tidak dapat memantulkan bau harum.
0 response to "Inilah Fadilah Membaca Al Qur'an Yang Harus Diketahui "
Post a Comment