Prinsip Amaliyah Tarekat Naqsyabandiyah VI

Kembali (“Baz Gasht”)


Ini adalah suatu tingkatan dimana pencari, yang melakukan Zikir dengan penolakan dan penerimaan, memahami kalimat Nabi, ilahi anta maqsudi wa ridhlaka mathlubi (“O Tuhanku, Kau adalah Tujuanku dan KepuasanMu adalah sasaranku.”)

Pembacaan kalimat ini akan meningkatkan kesadaran pencari akan Ke-Esaan Tuhan, sampai ia pada tingkatan dimana keberadaan semua ciptaan lenyap dari matanya. Semua yang dilihat, kemampuan ia berpaling, adalah Yang Mutlak.

Para murid Naqshbandi membaca zikir jenis ini dengan maksud menarik rahasia Ke-esaan dari hati mereka, dan membuka diri akan Realita Kehadirat Ilahi yang Unik. Pemula tidak berhak meninggalkan zikir ini kalau tidak menemukan kekuatan yang muncul dari hatinya. Ia harus terus membacanya, mengikuti Shaykhnya, karena Nabi bersabda, “Siapapun yang meniru suatu kelompok, maka akan menjadi milik kelompok itu.” Dan siapapun meniru gurunya, suatu hari akan terbuka rahasia didalam hatinya.

Arti dari kalimat “baz gasht” ialah kembali ke Allah Yang Agung dan Kuasa dengan mutlak berserah diri kepada keinginanNya, dan kerendahan hati yang mutlak dalam memberikanNya seluruh pujian. Inilah alasan Nabi bersabda, ma dhakarnaka haqqa dhikrika ya Madhukur (“Kami tidak MengingatMu seperti yang Pantas Kau dapatkan, Ya Allah”). Pencari tidak bisa datang kepada Allah dengan zikirnya, kalau tidak bisa mewujudkan Rahasia dan Atribut Allah dalam zikirnya, kalau ia tidak melakukan zikir dengan dukungan dan Ingatan Allah terhadapnya.

Seperti kata As Bayazid : “Ketika akau mencapaiNya, aku melihat bahwa IngatanNya akan diriku mendahului ingatanku akan Dirinya”. Pencari tidak bisa melakukan zikir sendiri. Ia harus tahu bahwa Allah yang melakukan Zikir melalui dirinya.

Yang ke enam adalah kembali kepada Allah. Bila pada saat melakukan aktivitas dzikir ismudzat (Allah … Allah … Allah) lalu pikirannya menerawang ke yang lain, kemudian datang kesadaran akan kelalaian ini, maka segera bacalah doa munajat ‘Illaahii anta maksuudi waridhooka matluubi a’tinii mahabbatakaa wa ma’rifatakaa yaa Arhamar yaa Rohimiin’ .

Setelah itu berdzikir kembali seperti sebelumnya. Syaikhuna (semoga Allah merahmatinya) mengajarkan kepada murid-muridnya metoda dzikir baz gasht ini : ‘Pergunakan tasbih yang berjumlah 99, lalu mata dipejamkan, lidah dilipat keatas, jasad dimatikan, hadirkan rasa senang selalu bersama-sama dengan Allah SWT, lalu lakukan dzikir lathif kedalam latifatul qolbu (Allah … Allah … Allah), setiap hitungan yang ke seratus bacalah doa munajat ‘Illaahii anta maksuudi waridhooka matluubi a’tinii mahabbatakaa wa ma’rifatakaa yaa Arhamar yaa Rohimiin’ 3X. Ulangi lagi dari awal dan lakukan berulang-ulang.’
Wong Gunong Pendaki doyan ngopi :)
TERIMA KASIH KUNJUNGANNYA

Semoga atikel berjudul Prinsip Amaliyah Tarekat Naqsyabandiyah VI ini bermanfaat. Jika ingin mengambil sebagian atau keseluruhan isi artikel, silahkan menyertakan dofollow link ke >>
Buka Komentar

0 response to "Prinsip Amaliyah Tarekat Naqsyabandiyah VI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel