Janganlah Terlambat Karena Disinilah Penyesalan Tiada Batas
Ya Allah….. Betapa nista diri ini
Lupa mensyukuri nikmat-Mu.
Aku merasa tidak puas atas karunia-Mu.
Padahal nikmat-Mu tidak bisa kuhitung.
Ya Allah...
betapa aku telah menganiaya diriku sendiri.
Betapa aku telah menyuburkan penyakit di dalam dada ini.
Selama ini tak kusadari bahwa aku telah menyemai bibit-bibit penyakit di dalam kalbu.
Kini kudapati kalbuku penuh dengan noda dan dosa.
Sadar atau tak sadar…
Setiap detik...
Menit...
Jam...
Hari...
Aku menyemai noda-noda hitam.
Kini kulihat hatiku telah menghitam.
Ya Allah...
adakah aku bisa mulai menghapus noda hitam?
Masih adakah kesempatan buatku
Membersihkan tinta hitam...
Coretan yang membanjiri kalbuku
Adakah Engkau masih memberi waktu buat aku
Memperbanyak titik-titik putih yang terang dalam kalbuku?
Banyak tanya dan pikiran bergelut dalam sanubariku.
Rasa putus asa kadang menghampiri...
Walau kemudian berganti asa.
Silih berganti asa dan putus asa datang.
Aku nyata terombang-ambing
Kegelapan...
Penyesalan...
Geelisah...
Membuat hati ini tidak tenteram.
Aku menangis di malam yang kelam.
Menangis mengingat dosa dan noda
Menangis membuat hitam kalbuku sendiri.
Menangis memenuhi noda dan dosa.
Menangis selama ini jauh dari-Mu, Ya Rabbi.
Menangis takut tidak ada lagi ruang bagiku
Menambah terang di hatiku.
Ya Allah...
Di malam yang penuh berkah
Aku memohon dengan ampunan dari-Mu.
Berilah kepadaku kekuatan untuk mampu membaca petunjuk-Mu
Aku hanyalah seorang insan yang lemah.
Berilah kepadaku kekuatan untuk bisa menempuh jalan-Mu.
Hamba sadar...
Hamba tak punya daya...
Tolonglah hamba…
Ya Allah….
Betapa aku melihat kalbuku telah penuh bercak hitam,
Aku masih mempunyai setitik harapan
Kuyakin seyakin-yakinnya bahwa Engkau masih memberi kesempatan.
0 response to "Janganlah Terlambat Karena Disinilah Penyesalan Tiada Batas"
Post a Comment