Cara Mengenal dan Memahami Jin Muslim dan Kafir


Jin memiliki kewajiban yang sama seperti manusia untuk beribadah kepada Alloh SWT, mendapatkan pahala dan balasan atas perbuatan mereka di akhirat kelak, mereka memiliki kemiripan dengan manusia dalam beberapa sifat dan juga memiliki kemiripan dengan malaikat dalam beberapa sifat.

Kemiripan sifat mereka dengan manusia, mereka memiliki kebutuhan biologis seperti manusia, seperti makan, memiliki tempat tinggal dan keturunan. Sedang kemiripan sifat mereka dengan malaikat, mereka tidak dapat kita lihat dengan indera kita dan mereka bisa menjelma seperti manusia, tetapi penjelmaan mereka berbeda dengan penjelmaan malaikat.

Berikut penjelasan tentang jati diri jin sesuai isi kandungan hadits [HR. al-Hâkim dalam al-Mustadrak 1/749 (2064), dan ath-Thabrâni dalam al-Mu’jam al-Kabîr 1/201 (541]
  1. Bahwa jin itu memiliki wujud nyata, bukan gambaran tentang nilai-nilai negatif yang ada dalam diri manusia sebagaimana pandangan orang-orang ahli filsafat dan orang yang mengikuti mereka dari kalangan intelektual. Buktinya, dalam kisah di atas jin memiliki bentuk dan punya kebutuhan biologis.
  2. Bahwa jin itu memiliki kebutuhan biologis seperti manusia, di antaranya kebutuhan untuk makan. Dasarnya, dalam kisah di atas jin mengambil buah kurma milik Ubay bin Ka’ab RA. Demikian pula hal ini ditunjukkan kejadian yang dialami Abu Hurairah Radhiyallahu anhu sewaktu ditugasi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjaga harta zakat, tiba-tiba ada jin yang mencuri dari harta zakat.
  3. Bahwa jin itu memiliki bentuk dan rupa yang berbeda-beda, ada yang seperti ular, anjing dan binatang lainnya. Buktinya dalam sebuah kisah jin muncul dalam rupa yang mirip anjing. Dalam kisah lain, seorang Sahabat yang ingin turut serta berperang bersama Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , lalu ia pulang sejenak sebelum berangkat perang. Ia mendapati sang istri berdiri di pintu dan memberi tahu kepadanya bahwa di kamar ada seekor ular besar. Serta merta Sahabat tersebut langsung membunuhnya, akan tetapi ia dan jin yang menjelma ular itu pun mati di tempat.
  4. Bahwa manusia bisa berbicara dengan jin dan sebaliknya jin dapat mengerti bahasa manusia. Dalam hadits Ubay bercakap-cakap dengan jin. Begitu pula dalam kisah Abu Hurairah RA saat menangkap jin yang mencuri harta zakat.
  5. Agar terhindar dari gangguan jin adalah dengan membaca Ayat Kursi pada pagi dan sore hari.


Setelah memahami ulasan diatas, hendaklah kita senantiasa berhat-hati dan selalu meminta perlindungan kepada Alloh SWT, karena atas rahmat dan inayah Alloh semua jenis jin tidak akan mampu menganggu kita.
Wong Gunong Pendaki doyan ngopi :)
TERIMA KASIH KUNJUNGANNYA

Semoga atikel berjudul Cara Mengenal dan Memahami Jin Muslim dan Kafir ini bermanfaat. Jika ingin mengambil sebagian atau keseluruhan isi artikel, silahkan menyertakan dofollow link ke >>
Buka Komentar

0 response to "Cara Mengenal dan Memahami Jin Muslim dan Kafir"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel