Hutbah I Idul Fitri Terbaru dan Terlengkap


بسم الله الرحمن الرحيم
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر

الحمد لله الذى عاد علينا نِعمه فى كل نفس ولمحات وأسبغ علينا ظاهرة وباطنة فى الجلوات والخلوات. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له الذى امتن علينا لنشكره بأنواع الذكر والطاعات.

وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد الأنبياء والمرسلين وسائر البريات. اللهم صل وسلم على سيّدنا محمّد وعلى أله وأصحابه أهل الفضل والكمالات.

الله أكبر أما بعد: أيها الحاضرون! هذا يوم العيد. هذا يوم الفرح. فرح المسلمون لتوفيق الله إياهم باستكمال بلاء ربهم بفرض الصيام مع الترويحات فرح المسلمون بوعد ربهم بغفران

وقال تعالى: ومن أظلم ممن ذكر بأيات ربه فأعرض عنها ونسى ما قدمت يداه. إنا جعلنا على قلوبهم أكنة أن يفقهوه وفى أذانهم وقرا وإن تدعهم إلى الهدى فلن يهتدوا إذن أبدا

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم. بادروا بالأعمال قبل ان تظهر فتنا كقطع الليل المظلم يصبح الرجل مؤمنا ويمسى كافرا ويمسى مؤمنا ويصبح كافرا. يبيع أحدهم دينه بعرض قليل من الدنيا. رواه مسلم عن أبى هريرة


Alhamdulillah segala fuja dan fuji mari kita sama-sama panjatkan ke hadirat ilahi robbi yang dengan kaeunianya tersebut mampu menjadikan kita semua sebaga umat terbak dan di kumpulkan kembali di suasan yang penuh dengan kebahagiaan keistimewaan ini.

Dimana dengan kasih sayangnya Alloh S.W.T telah mengumpulkan kita kembali untuk saling berbgai memaafkan semua kesalaha dan kekhilafan dari segala dosa yang telah kita perbuat,dengan makna kasih sayang yang selalu senantiasa di hadirkan di hari raya kemenangan ini.

Sholawat dan salam semoga selamanya terlimpahcurahkan kepada baginda Rasululloh S.A.W yang menjadikan kita semua sebagai umat yang selalu mengikuti sunnah-sunnahnya, engan pengamalan sesuai dengan anjuran yang telah di syariatkan melalui syari’atnya beliau.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُاللهُ وَللهِ الْحَمْدُ


Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Di momen yang teramat spesial ini, tentu banyak hal yang lebih tersuratkan lagi untuk bisa kita jadikan acuan pasti bagi kita supaya bisa kembali kepada hakikat seorang manusia, terutama ketika suasana ramadhan dan idul fitri ini telah kita raih bersama.

Syaratnya tentu itu kembali pada niat awal kita beramal dan beribadah termasuk ketika saat melaksanakan amalan ibadah puasanya yang telah lalu. Bahkan terdapat jaminan pasti bagi seorang hamba yang melaksanakan ibadah puasanya hanya lillahi ta’ala. Sabda Nabi S.A.W :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lewat”.

Karena hanya di bulan Ramadhan lah Alloh memberikan waktu yang teramat begitu berharga bagi setiap umat islam yang ingin mencapai derajat ketaqwaan yang sesungguhnya, karena di bulan tersebut banyak sekali tantangan dan rintangan yang senantiasa menodai dan merusak terhadap semua amalan berpuasa.

Bahkan sebagai jiwa dan pelatihan dalam pembentukan seorang muslim yang ta’at dan patuh terhadap semua perintahnya itu terdapat pada sisi terbaik di amalan-amalan bulan ramadhan, sehingga sampai detik ini kita bisa kembali di pertemukan pada hari kemenangan yang tiada tara.

Banyak hal yang menjadi pembelajaran pasti selama kita beramal di bulan suci terutama ketika banyak rintangan yang harus senantiasa kita hadapi, baik ketika waktu siangdan malam maupun ketika harus di hadapkan kepada semua permasalahan yang ada, namun dengan niat yang tulus semua rintangan tersebut bisa di lalui.

Dalam hal ini Ulama mengatakan, intisari dari pada amalan berpuasa seseorang itu tergantung dari peletakan niat dalam hatinya, dan perlu di ketahui bahwa dalam puasa tersebut terdapat tiga tingkatan yang mseti kita ketahui sebagai langkah awal untuk bisa meraih fitri di hari kemenangan ini, yaitu :

1. Puasa umum, dimana puasa ini hanya sebatas menahan lapar dan haus saja tanpa menjaga hawa nafsu yang justru akan menodai sekaligus menjerumuskan pada hal yang tidak di perbolehkan.
2. Puasa khusus, dimana orang yang berpuasa pada tingkatan ini selain mampu menahan lapar dan haus selama berpuasa, namun tetap bisa menjaga dengan sebaiknya dari bahayanya syahwat dan nafsu.
3. Puasa khusus lil khusus, dimana orang yang berpuasa di derajat ini jauh lebih apik lagi, yaitu bisa memolhkan isi hatinya yang di isi dengan dzikir kepada Aloh S.W.T, di samping bisa melaksanakan dua predikat puasa itu.

Nah sebagai pembelajarannya itu kita bisa kembali lagi pada penataan niat kita selama bulan ramadhan kembali, sekaligus lebih memantapkan lagi tujuan dari pada ibadah berpuasa dan mampu di hantarkan pada sisi kebehagaiaan yang sempurna di hari raya lebaran ini.

إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Di hari ini pula kita di perintahkan untuk mengagungkan kebesaran Alloh S.W.T dengan bacaan-bacaan takbir, tahmid dan juga tahlil, seraya penuh pengharapan jiwa yang sempurna dalam memberikan rasa saling maaf, berbagi dan juga mempererat tali shilaturahmi di hari fitri.

Dan juga kita senantiasa pandai bersyukur atas semua nikmat yang telah Alloh S.W.T yang telah di berikan sampai dengan saat ini, terutama saat saudara kita sesama muslim ingin berjabat tangan meminta maaf dan juga saling berbgai satu sama lain atau sebaliknya.

Dan di sempurnakan pula dengan pelaksanaan shalat sunnah ied setelah semalam penuh kita sama-sama membacakan takbir yang begitu membahana membakar jiwa, sebagaimana yang telah di siratkan dalam Alquran

وَلِتُكْمِلُوْا العِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلىَ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu semoga kamu bersyukur (kepada-Nya).”

Dengan kumandang kalimah takbir selama satu malam penuh itu mengisyaratkan bahwa begitu besar dan agungnya nilai dari pada makna di balik ucapan tersebut, sehingga mampu merasakan dalam diri adanya ketenangan dan juga kebahagiaan yang tiada tara terlebih besoknya akan merayakan bersama-sama hari istimewa.

Dan waktu tepat untuk saling memaafkan satu lain terutama kepada kedua orang tua itu sangatlah tepat, karena Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi kita untuk meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia. Rengkuhlah tubuhnya.

Ciumlah tangan yang dulu kekar mengasuh kita namun sekarang sudah lemah seraya bersimpuh meminta maaf kepadanya. Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdoa agar Ia selalu mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT.

Semoga mereka tetap terjaga Iman Islamnya dan ketika Ia dipanggil oleh Allah SWT mereka menjadi hamba yang khusnul khatimah dan kita diberikan ketabahan dalam menghadapinya.Namun hadirin rahimakumullah, jika mereka saat ini sudah tidak bersama kita lagi di dunia.

Marilah kita luangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka. Lihat dan bersihkanlah pusara mereka yang menunggu doa dari kita dan keluarga. Ia pastinya akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita kirimkan. Sebaliknya mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak datang mendoakan karena hanya itulah yang mereka harapkan dialam sana.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

ارك الله لي ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بفهمه إنه هو البر الرحيم


Untuk hutbah II idul Fitri silahkan kunjungi halaman ini
Wong Gunong Pendaki doyan ngopi :)
TERIMA KASIH KUNJUNGANNYA

Semoga atikel berjudul Hutbah I Idul Fitri Terbaru dan Terlengkap ini bermanfaat. Jika ingin mengambil sebagian atau keseluruhan isi artikel, silahkan menyertakan dofollow link ke >>
Buka Komentar

0 response to "Hutbah I Idul Fitri Terbaru dan Terlengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel